“Hatttcchuuuuu….!!!!”
Ah Sialan aku Terkena Flu lagi, bagi semua orang terkena flu atau sakit ringan biasa adalah hal yang biasa saja namum tak begitu bagiku.
“Ah, Benar-benar…!! kenapa harus sakit sih! hari ini aku masih ada ujian kalau begini aku tak akan bisa konsentrasi”
Para Hantu Terutama dia.
Aku tak akan bisa konsentrasi jika melihatnya terus Lalu-lalang di sekitarku, aiiihhhsss benar-benar mengganggu.
Sudah sejak umur 10 tahun aku mengalami hal ini, tak tau apa penyebabnya namun ketika aku sakit terutama Flu, hari itu juga aku akan bisa melihat hantu dan makluk dimensi lain di sekitarku.
“Hallo Taemin,”
Oh tuhan dia lagi, aku diam pura-pura tak melihatnya.
“Eiiiiiiy Ayolah Taemin aku tau kau sedang pilek yakan??”
Dia menyentuh hidungku.
Choi Minho, Arwah penasaran yang ku temui ketika sekolah mengadakan kemah di kawasan Taman Kimnyoung, Jeju.
Saat itu aku berpisah dari rombongan dan berjalan melewati Hutan Bijarim. Aku sedang flu dan aku tak mengetahui bahwa dia bukanlah manusia. Semua hantu yang kulihat berwujud menyeramkan juga buruk rupa, beberapa dari mereka bahkan tak mempunyai wajah (Rata?). Namun Choi Minho ini, Sosok nya terlihat seumuranku mungkin lebih tua beberapa tahun diatasku. Saat itu ia terlihat seperti orang yang sedang kebingungan, dia juga terus memperhatikanku sembari menoleh kiri dan kanan. kuputuskan untuk mendatanginya dan bertanya.
“Apa kau sedang tersesat?”
“kau…Kau bisa melihatku!?” Mulai saat itulah kusadari bahwa dia bukanlah manusia. Dari yang kulihat, wajahnya Sangat tampan Garis tubuh dan yang lainya dia sempurna. Namun satu hal yang benar-benar membuatku muak padanya. Sejak bertemu denganya dia selalu melakukan hal-hal yang menyebalkan. Selalu mengusiliku ketika aku tak bisa melihatnya. Aku bahkan pernah bangun tidur dengan keadaan wajah tak karuan sungguh, aku ingin mencincangnya. Dan Bagian paling buruk darinya adalah
Dia Hantu Homo.
“Taemiiiiin~ Halohaaaa~ Taemiin”
Lihat dia! Hantu gila ini terus muncul di sisi kanan kiriku.
“Haah…apa dia belum pilek juga ya? Padahal semalam aku menekah remot AC nya dengan suhu rendah sekali,”
Aiiiisssh Hantu kunyuk ini, aku sudah curiga. Tak mungkin aku sakit tanpa sebab.
“Atau Ciumanku semalam kurang Pana-” Terputus.
“YAAA!!! KAU!!! Kau menciumku lagi eoh!!! Dasar Kunyuk Homo!! GAY Sialan!! Hantu Terkutuk!! Menjijikan..!!! Hooeeekkkkk….”
Normal Pov.
Minho mengkerut seolah Manusia paling berdosa saat dimaki-maki Oleh Lee Taemin.
“Taemiiin,” Mencoba mengulurkan jemarinya.
Plakk…*Taemin menepis kasar.
“Kau itu, Hantu sial! kenapa kau selalu menempel padaku eoh!! apa kesalahanku eooooh…!” Berteriak.
“Salahmu…? Eum, Kau Terlalu cantik. Dan aku sangat menyukaimu”
“STOOOP….!!!! sudah! sudah tak usah kau katakan itu, aku semakin frustasi Aiiissh Jinjja Kunyuk sial ini benar-benar merepotkan,”
Minho duduk di bawah Taemin, Taemin yang tengah duduk di bangku taman itu bersikap sangat jahat pada Minho. Memang selalu begitu
“Taemin maafkan aku telah membuatmu sakit, tapi hanya ini cara agar aku bisa berbicara denganmu dan agar kau melihatku Taem,” Ucap minho sambil meletakan tanganya di paha Taemin.
“Aiiiiiihhhhh Singkirkan Tanganmu!” Minho menyingkirkan tanganya pelan kemudian memandang Taemin bak seorang anak anjing kecil yang ingin di peluk.
“Jangan Memberiku pandangan seperti itu, Tak usah dimanis-maniskan tak usah di imut-imutkan! Wajahmu terlihat seperti Kuda laut!” Taemin mengalihkan pandanganya.
“Aku memang sudah manis dari lahir Taemin,” Duduk disamping Taemin.
Minho sudah mengikuti Taemin selama satu tahun terakhir ini, Minho adalah Roh yang berkeliaran selama satu tahun yang akhirnya bertemu dengan Taemin. Lalu memutuskan untuk mengikutinya, saat mengikuti Taemin, Minho sama sekali tak tahu jika Taemin mempunyaikemampuan untuk melihat hantu, namun lama-lama dia mengetahui juga.
“Minho! apa yang bisa kulakukan untukmu? kau ingin aku menyampaikan pesan pada keluargamu? atau kau ingin aku mengunjungi makammu? atau jangan-jangan kau ingin aku membalas dendam mu? sebenarnya apa yang kau inginkan mengapa terus mengikuti dan menggangguku eoh!!??” Taemin sudah sangat bosan dengan kebiasaan Minho yang suka berbuat usil dan merepotkanya.
“Tolong buat aku hidup lagi Taemin, aku ingin bisa bersamamu,”
“Kau fikir aku Tuhan!!??? Kau sudah mati Minho, S-U-D-A-H M-A-T-I. Sudah Mati! Hush Hush Hush pergilah kau keasalmu setan! mengapa kau tersangkut disini!? Hushh Hushh pergi kau setan durjana” Taemin mengusir Minho seolah membaca mantra. Minho hanya memandang dengan tatapan seolah berkata ‘Apa-apa’an kau!?’
“Kemana aku pergi!? aku tak ingat apapun Taemin. Yang kutahu jelas hanya aku sangat menyukaimu, Oh tunggu!! aku semalam mulai mengingat sesuatu,”
“Apa!!? Apa!!? Apa itu petunjuk identitasmu!??” Taemin bersemangat.
“Aku ingat, aku telah merendam kaus dan celana dalam mu agar kau tak punya dalaman lalu terkena Flu untuk waktu yang lama,” Minho senyum kuda. Sementara Taemin melotot tanpa berkedip, Minho akhirnya pergi sendiri karna takut disemprot oleh air kumur Taemin.
Pelajaran terakir hari ini adalah Biologi dan kini telah selesai, Taemin mengemasi barang memandang luar jendela, mengecek apakah Minho ada disana. Dan tak ada.
“Kemana perginya demit kunyuk itu” Berjalan pulang sendirian sambil berfikir yang macam-macam tentang dirinya.
Taemin adalah anak Broken Home yang di tinggal oleh kedua orang tuanya sejak kecil, yang kemudian dibawa dan diasuh oleh sang nenek di Dongdong-Gu, Seoul. Selama ini sang nenek tak pernah berbicara banyak tentang kedua orang tua Taemin yang telah bercerai 7 tahun itu, Seolah menurup rapat apa yang terjadi silam. Taemin yang rindu dan penasaran karna tak mengingat apapun tentang masa kecilnya sering bertanya pada nenek dimana orang tuanya kini berada, namun nenek tak pernah memberi tahu apapun dan meminta Taemin tak bertanya hal seperti itu lagi sambil berteriak dan membanting barang sekitar.
Kala itu rasa penasaran Taemin tak berhenti dan mencoba mengorek sendiri informasi dengan membuka barang dan album foto lama. akhirnya ia menemukan Menemukan foto kedua orang tuanya dan dirinya yang masih bayi bersama seorang bayi lagi. Ada satu foto lagi yang sampai sekarang masih disimpan Taemin, Yaitu foto gadis manis berbaju pink berambut coklat terang bersama seorang anak laki-laki berbaju Biru dengan rambut hitam cepak. mereka terlihat polos dan tengah berpelukan dalam foto. Mereka terlihat berumur 7-8 tahun.
Ingin mencoba menanyakan pada Nenek tapi Taemin tak punya cukup keberanian dan akhirnya tetap menyimpanya sampai sekarang.
Kembali ke kerumah, Nenek meninggalkan Note dimeja mengatakan bahwa dia akan pergi mengurus sesuatu yang penting di Jeju.
“Kenapa dia sering sekali ke Jeju akhir-akhir ini?”
Memeriksa meja untuk mencari tau apa yang di tinggalkan sang nenek untuknya. Sang nenek meninggalkan Uang dan telah memenuhi kulkas dengan berbagai makanan, Nenek memang sudah terbiasa seperti itu. Walaupun sudah tinggal bersama selama 7 tahun, hubungan keduanya tak seakrab dan semesra Cucu-Nenek seperti Halayak lain.
“Aku sendiri lagi?” Membaca pesan Nenek dan pergi kekamarnya untuk berganti baju.
Crieet…
Membuka lemari untuk mengambil kaos dalam dan boxer, namun tak Nihil.
“Ahhh….Minho kunyuk telah merendamnya”
Walaupun seorang hantu, Minho bisa menyentuh dan memindahkan barang seperti halnya manusia. Tak heran terkadang Kamar Taemin menjadi kotor dan kadang sebaliknya(Minho Suka bersih-bersih juga). Akhirnya Taemin terpaksa mengambil baju di tumpukan pakaian lama,
Set…
Terjatuh.
Memungut Foto itu, Foto Umma dan Appanya. Menyaut foto tersebut beserta baju dan celana pendek. Berganti baju lalu merebahkan diri diranjang dengan bebas. Memandangi foto kedua orang tuanya dan ternyata masih ada satu foto lagi, foto dua anak tengah berpelukan.
“Anak perempuan ini terlihat tak asing, Warna rambutnya sama persis dengan rambutku. mengapa keluargaku menyimpan foto ini?” Taemin memandangi foto kedua anak kecil tersebut. Memperhatikan lekat dan tersadar.
“Wajahnya, kenapa mirip denganku? apa jangan-jangan aku mempunyai saudara kembar? seorang gadis? dimana dia?” Taemin telah lama melupakan masa kecilnya karna dirasa hanya kepahitan sampai dia benar-benar tak mengingat apapun atau memang ia melupakan begitu saja. Kini ia berusia 16 tahun dan jika memang mempunyai kembaran, tentu dia juga berusia 16 tahun sekarang ini.
“Siapa namamu? kau benar kembaranku? tapi mengapa hanya ada satu bayi saat foto persalinan Umma kita? Apa yang terjadi padamu? aku sama sekali tak bisa mengingatmu. Maaf karna melupakanmu, aku akan berusaha mencarimu” mengelus wajah gadis imut dalam foto itu. Panasaran sebenarnya dia kakak kembar atau adik kembarnya…Tak ada yang bisa menjawab pertanyaanya kemudian menyimpanya didalam laci bawa meja belajarnya.
“Taemin,”
“OMMOOO!!”
Taemin terkejut karna Minho tiba-tiba ikut berbaring disampingnya.
“Kemana saja kau!?” Taemin duduk.
“Kenapa? merindukanku? takut aku menghilang?” Minho bergeser dan menumpangkan kepalanya pada pangkuan Taemin.
Dingin. . .
Itu yang Taemin rasakan.
“Minho kau dingin sekali, jangan bersentuhan denganku!?” mencoba mendorong kepala Minho dan tak berhasil.
“Biarkan aku seperti ini Taem, aku sedang bersedih,”
“Oh Orang mati bisa bersedih,” Tersenyum separuh bibir, Taemin sarkasik.
“Aku mulai mengingat siapa diriku Taem,” Memeluk pangkuan Taemin semakin erat.
“Jinjja!!!??? Jadi siapa kau sebenarnya!?”
“Aku adalah anak tunggal yang kabur dari rumah untuk menemui seseorang dan kemudian aku terbunuh dalam perjalanan sebelum bertemu orang tersebut,”
“Kau, jadi seperti itu. Kau hantu penasaran. jadi karna itu kau tak bisa kembali ke Alam mu? Okey! aku akan membantumu. Siapa orang yang kau ingin temui itu Minho?” Taemin dengan semangat membara berkeinginan membantu Minho.
“Aku belum mengingatnya Hanya mengingat Wajah dan kalimat yang pernah diucapkanya”
“Apa yang diucapkanya?”
“Sepuluh tahun kedepan kita harus bertemu lagi disini dan tetap bersama dalam keadaan apapun,” Taemin mendengarkan seksama dan memandang Minho yang ber expressi beda dari biasanya. Ia terlihat sangat menyedihkan.
“Mungkin saat meninggal dulu keinginanku sangat besar untuk menemuinya, Karna itu aku terjebak disini, dan entah karna lupa tentangnya atau apa.. saat melihatmu aku langsung mengikutimu begitu saja dan melupankanya. Apa kau ada hubunganya denganya? Setelah kuingat. Wajah kalian ada kemiripan,” Minho menyentuh Wajah Taemin.
Plak *langsung menangkis tangan Minho.
“Dingin Minho! Kemiripan kau bilang? Dia laki-laki atau perempuan?”
“Wajahnya Cantik sepertimu, namun dalam ingatanku dia laki-laki dan dia saat itu berambut panjang,”
“Oh tentu saja lelaki, kau hantu homo. Orang tuamu pasti melarangmu bertemu denganya karna tau kau itu Lelaki Belok Choi Minho,”
“Entahlah”
Minho bangkit dari pangkuan Taemin dan duduk disampingnya. Walaupun Taemin tak menyukai dan kerap berkata kasar pada Minho, tak dapat di pungkiri selama satu tahun Minho lah yang selalu menjadi teman bicara Taemin dikala kesepian seperti ini. Taemin memang selalu kesepian.
“Taemin,” Mendorong Taemin dan duduk diatas tubuhnya.
“Apalagi Minho? Kau ingin menciumku lagi? Kau tak merasa sungkan dengan perasaanmu pada kekasihmu itu? Ingin menghianatinya? Dan lagi kau sangat Dingin uh!” Taemin sudah biasa diperlakukan seperti ini oleh Minho. Minho tersadar dan segera turun dari tubuh Taemin, Kini ia telah mengingat bahwa ada seseorang yang benar-benar dicintainya sampai membuatnya mati penasaran seperti sekarang ini.
Perasaanya menjadi Bimbang karna Ia kini telah menyukai Taemin namun karna ia mengingat masa lalunya, ia akan menjaga segala tingkah lakunya pada Taemin untuk menghormati perasaannya sendiri pada Seseorang yang belum ia ketahui itu.
“Ah, maafkan aku Taem. Aku tak akan berbuat seperti itu lagi,” Menunduk.
“Yaaah memang begitu seharusnya Minho, Kau telah punya kekasih. Cari dia, temui Dia! katakan apa tujuanmu dan pergilah dengan damai okey,” Mengelus pucuk kepala Minho.
Bagaimana mau mencari kekasih Minho jika Minho sendiri tak mengingat Nama atau informasi lain tentangnya? Yang ada sekarang Minho menjadi sangat sedih karna tak mengingat seseorang yang benar-benar ia cintai itu.
Pagi Hari, Taemin bangun tidur lengkap dengan Selimut penuh ditubuhnya. Melihat sekeliling kamar, Kosong. Hanya ada dirinya dan selimut yang hangat ditubuhnya.
“Tumben sekali Minho tak menyembunyikan Selimutku, Apa dia yang memakaikan selimut ini?” kini Taemin sembuh dari Flu nya.
Bangun perlahan dan berjalan kekamar mandi untuk bersiap berangkat sekolah.
Selesai bersiap segera ia sarapan dimeja sendirian.
“Minho kau disini?” Taemin berbicara sendiri.
“Coba gerakan sesuatu jika kau berada disini,” melihat sekeliling.
Sreeekkk…
* menggerakan Vas bunga yang tepat berada di depan Taemin.
“Ah, kau sedang duduk bersamaku rupanya. Semalam Kau yang memakaikanku selimut? Sepanjang aku mengenalmu itu adalah hal pertama yang kusukai darimu” Taemin tersenyum.
Minho berdetak kencang dan tak tahan dengan senyuman manis Taemin, namum Minho tetap harus menjaga perasaannya. Kini Taemin sudah sembuh dan mereka tak bisa berkomunikasi Oral (lisan) dua arah lagi. Meski begitu Minho tetap berada di sekitar Taemin.
Taemin berangkat sekolah dengan berjalan kaki, bertemu dengan beberapa kawan disekolahnya. Mereka berlalu dan segera menjauh saat melihat Taemin. Taemin memang sering dinilai anak yang aneh dan dihindari semuanya karna sering berbicara sendiri. Tapi hal itu tak mengganggu prestasi Taemin sama sekali, ia tetap menjadi Bintang kelas dengan Peringkat nilai tertinggi.
“Lihat itu Taemin, ayo kita lewat sana saja,”
“Kau tau, dia sebenarnya tampan sekali tapi sayang kudengar dia kurang waras”
“Ah benarkah? aku masih tak percaya, dia terlihat biasa saja” 3 orang gadis yang tengah berpapasan Taemin, berhenti sejenak karna melihat Taemin, mereka mencoba memutar mencari jalan lain untuk melewatinya. Namun belum sempat mereka memutar, Taemin sudah lewat didepan mereka.
“Minhooo! Jangan menyentuhku! Aku tau kau menyentuhku! Rasanya hangat,” Taemin lewat didepan mereka sambil berbicara rancu. Ketiga gadis hanya Terpaku dengan mulut menganga menatap Taemin, sementara Taemin justru tak sadar tengah menjadi Center.
“Sekarang aku benar-benar percaya bahwa dia kurang waras,”
“Benar,,, Aiigooo….kasian sekali,”
“Anak Tampan yang malang” Mereka bertiga bergeleng-geleng bersama berdecak seolah Taemin seorang yang Melas sekali.
“Taemin…Mereka mengganggapmu orang gila,” Minho berbisik, tapi karna kini Taemin tak dalam keadaan Flu, ia tak bisa mendengar atau melihat Minho. Ia menjadi normal namun tak benar-benar normal ia masih bisa merasakan Sentuhan dari Minho yang terasa hangat. Berbanding terbalik dengan ketika Taemin bisa melihat Minho.
“Ya ampun Minho! apa-apa’an kau ini. Jangan meniup-niup telingaku!!”
Taemin berjalan sendiri sambil mengomel.
Sampai disekolah.
Pelajaran telah diperhatikan dengan seksama walau sesekali menopangkan dagu pada tanganya di meja. Melirik kanan dan kiri, mencoba mencari sesuatu yang sekiranya bisa menghiburnya. Lee Taemin hidup dalam kejenuhan bertahun-tahun selama hidupnya. Selain tipe anak pemalu dan tertutup Lee Taemin juga tak pernah bergaul dengan temanya. Jangankan bergaul, berbicarapun tak pernah. Hal ini membuat teman-teman satu kelas dan lainya beranggapan aneh-aneh pada Taemin dan semakin parah karna Taemin tak pernah meluruskan kesalahpahaman itu. Jam istirahat, berjalan menuju taman sekolah dan duduk disana(sendirian)
Menatap Sepasang burung yang tengah Memberi makan anak mereka juga memperbaiki sarang.Masih memeperhatikan.
“Ah, Tiba-tiba aku ingin menjadi anak burung itu,” Taemin masih menatap Keluarga burung itu.
“Kau pasti merasa sangat kesepian Taemin,” Ucap Minho yang duduk disamping Taemin. Minho ingin menyentuh Taemin agar Ia tau bahwa Minho ada bersamanya, namun Niatnya diurungkan karna ada seseorang yang datang.
“Sedang apa Taemin?” Lee Jinki, Ketua kelas Taemin datang menghampiri.
“………..” Hanya menoleh dan mengacuhkanya.
“Susah sekali mencoba dekat denganmu ya,” Ucap Jinki sambil tersenyum. Taemin memperhatikan “Ada apa hyung?”
“Kau ini tak pernah bertanya atau berbicara apapun jika tak dimulai duluan kah? Kelas kita akan ada acara Event tahunan. dan kau yang terpilih untuk mewakili kelas kita bersaing dengan kelas lain”
“Aku tak mau,”
“Hey, aku belum mengatakanya Lee Taemin,” Mengacak rambutnya menahan jengkel.
“Ada dua pilihan, kita akan Camping lagi ke Jeju atau kita adakan basar tahunan dengan kau yang menjadi primadonanya”
“Prim…prima apa??” Taemin memincingkan mata.
“Primadona. Kau akan jadi Ratu,”
“Hyung, Kau tak lihat aku ini Manusia dengan Batang? bukan Lubang semut dan dada merekah” Taemin Sarkasik.
“Aigooo…setelah berbincang ternyata kau anak yang cukup menjengkelkan. Dengarkan aku dulu Taemin,” Jinki mengendus sebal.
“Begini Lee Taemin, Kepala sekolah memberi pengumuman kepada semua ketua kelas untuk memilih salah satu Yang tercantik di kelas untuk diikutkan ajang primadona sekolah Tahun ini, Hadiah yang didapat besar sekali, 20 juta bagi pemenang pertama,”
“Kau benar-benar kehilangan akal sehatmu hyung,” Ucap Taemin yang pergi berjalan menjauh meninggalkan Jinki.
“Ah Jinjja Begundal ini, padahal Aku memilihnya bukan karna kemauanku. Justru anak-anak dikelas yang memilihnya sebagai yang tercantik. Aggghhh…Aku bisa gila Eiiihhhh,” Jinki mengacak-ngacak rambutnya.
“Taemin lihat, ternyata bukan aku saja yang berfikir kau sangat cantik Taemin, kecantikanmu melebihi anak perempuan, kau….Sempurna sekali”
“Taemin kau ingin makan apa hari ini?”
“Taemin kau benar-benar tak bisa mendengarkanku?”
“Taemin, Ada Upil di hidungmu,”
“Taemin kau lupa gosok gigi ya?”
“Taemin hari ini terus cemberut seperti Platipus,”
“OMO! Ada kelelawar…Waah…aku bisa jadi Batman jika tergigit, Aku lebih suka The Avenger’s”
“Ah Taemin, Kau tak pernah Nonton Film. Ah kau cupu~”
“Ah Taemin, kenapa aku harus bertemu denganmu? Aku kebingungan sekarang..Oh iya kau tak bisa mendengarku, aku sepertinya tak bisa menghindarimu Taemin,” Ucap Minho disepanjang jalan saat Taemin menuju kelas. Tentu Taemin tak dapat mendengar apa yang dikatakan dan Minho terus mengoceh sendiri.
Taemin masih berjalan santai sambil melihat pepohonan dan sekitar, meletakan tangan pada saku celana berjalan layaknya seorang pangeran sepanjang ia melangkahkan kaki.
Bell Pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, Kini ia tengah berjalan sendiri pulang kerumah.
Menatap Rumah tinggalnya dari kejauhan. Kembali berjalan lagi
“Terlihat besar dan Hening sekali,”
Kembali berjalan mendekatinya, menyentuh kenop pintu dan memutarnya perlahan. Masuk kedalam rumahnya yang besar dan luas. Berjalan kekamarnya seperti biasa meletakan Tas dimeja kemudian membuka bajunya
“Auuuccch…lee Taemin, Oww Tidak! Ow My God! Ah aku malu Taemin Auuuuwwh” Minho Heboh sendiri sambil menutup mata, mengintip dan berteriak. untung Taemin sedang tak mendengarnya jika tidak…Minho pasti sudah dilempar Suriken atau Ruyung Bruce Lee.
Taemin berjalan keliling kamarnya, membersihkan buku dan meja belajarnya dengan bertelanjang dada.
“Iya…Benar begitu Itemin…Masuk anginlah dan bicara padaku,” Minho mengipas-ngipasi dan meniup tubuh Taemin yang Toples agar segera masuk angin.
“Apa angin dari hantu bisa membuat sakit? Bagaimana jika dia malah terkena paru-paru basah, Oh tidak! Taemin bodoh pakai bajumu!” Minho berusaha berkomukasi dengan bergerak-gerak dan berteriak, Minho lupa Taemin sedang tak bisa melihatnua…lantas ia menggerakan barang disekitarnya. Mengacak apa yang telah Taemin tata.Hal itu sudah biasa bagi Taemin.
“Hey Curut! Ada apalagi ini?” Meja yang dibersihkan Taemin menjadi berantakan lagi dan membuatnya kesal.
“Ya!! Sekiya!” Taemin berteriak kesal. Namun Minho terus mengangkat barang-barang [Terlihat mengapung di udara] Taemin mencoba meraih barang-barangnya kembali dan tak berhasil. Jika Taemin bisa memukulnya, Taemin pasti sudah membawa tongkat besball sekarang.
“YA!!! Minho!! Ah Molla! ” Taemin sudah sangat kesal dibuatnya. Akirnya tak perduli walau Minho terus memainkan perkakas atau apapun disana. Taemin Melompat ke atas ranjang dan menutupi dirinya dengan selimut.
Setelah beberapa saat.
Membuka Selimutnya, mengintip dari celah apa Minho masih membuat Ulah dan ternyata keadaan kamar sudah Kondusif.
Akirnya Taemin membiarkan hidungnya keluar dari selimut dan menghirup udaha bebas.Menggeser tubuhnya posisi miring ke kanan, Menatap tanpa fokus dan melamun melihat Meja belajar di samping Ranjangnya. Memincingkan mata sebentar dan bangkit terduduk. Minho yang sedari tadi ikut tidur di sebelah kiri Taemin ikut terduduk juga.
Taemin membuka Laci meja belajar paling bawah. Memungut foto itu kembali, Minho melihatnya dan terkejut setengah mati.
Flashback.
Rumah sakit sangat ramai hari ini, namun tak banyak yang Berkunjung. Rumah sakit Ibu dan anak kali ini berhasil menyelamatkan 3 Bayi (1 Bayi lelaki dan 1 Bayi kembar(Lelaki-perempuan) Mereka bertiga hampir tak tertolong karna ibu mereka mengalami Pecah ketuban dan satu lagi terjatuh. Jadi Satu ibu terpaksa di beri perangsang 3x dan ibu Dari si kembar yang jatuh terpaksa di Oprasi Caecar walau umur bayi baru 8 bulan.
Bayi-bayi itu Bersebelahan dengan satu Cukup sehat dan satu lagi berada di Inkubator. Orang tua mereka menjadi dekat satu sama lain karna selain anak mereka lahir di hari yang sama. Bayi mereka juga masih dalam perawatan rumah sakit yang sama. Kedua keluarga ini akirnya menjalin persahabatan dan sering bertemu.
Anak mereka juga tumbuh bersama untuk waktu yang lama.
8 Tahun berlalu dan kedua anak itu saling menyayangi satu sama lain.
“Minho, Apa cita-citamu?”
“Tentu saja menikahimu,”
“Wkwkwkkwkwkkw….aku juga,”
Percakapan yang cukup tabu untuk anak 8 tahun, namun mereka tak benar-benar mengerti apa yang mereka bicarakan.
“Sayang…ayo kemari…Ajak Minho juga,”
“Nde Umma…Kajja Minho” Meraih tangan Minho dan membawanya berlari mengikutinya menuju meja makan.
End Flashback.
Minho Terdiam karna Potongan ingatan datang padanya…Ingatan mulai gambaran mereka bayi sampai hari-hari dengan keluarga dan anak itu. Namun Minho tak bisa mengingat nama mereka termasuk Orang tuanya sendiri. Minho hanya bisa mengingat wajah saja. Dan Wajah anak itu…Sama dengan anak dalam ingatanya.
“Taemin!!!” Taemin!!” Minho memanggil-manggil Taemin namun Empunya tak bisa mendengar. Kebingungan dengan cara apa agar Taemin bisa terkena flu, karna Minho sangat ingin bertanya sekarang.
Taemin masih hanya memandangi foto tersebut. Tak menemukan sesuatu dan merasa bosan, Taemin meletakan foto itu disampingnya kemudian tidur siang. Minho melihat adalanya kesempatan. Akirnya menekan AC sendingn mungkin. Kemudian Minho berjalan kearah pintu dan menguncinya. menyembunyukan kunci dibawah ranjang Taemin sebentar kemudian datang pada Taemin. Berdiri di ranjang dengan reflek menarik selimut Taemin dengan keras.
“YAAAAAA….!!!!” Taemin terkejut dan langsung terbangun dari tidurnya. Melihat selimutnya terlempar dan itu adalah ulah Minho, Siapa lagi memangnya…Belum lagi AC yang di stel dalam derajat rendah…dia sangat kedinginan sampai hampir beku.
“Sekiya!!! Kenapa kau selalu menyiksaku seperti ini!! Siphal!” Mrncari-cari remot Ac dan tak menemukanya.
“YAA Onta Amazon! Dimana remot Ac nya!!” Masih membongkar ranjang nya mencari keberadaan Remot. Putus asa tak bisa menemukan remot aca akirnya ia berniat mengambil kembali selimutnya. Namun Minho tak membiarkanya, Ia terus menerbangkan selimut itu kesana dan kemari sampai akirnya meletakan selimut Taemin di sela Ventilator atas kamarnya.
“Kodok buluk apa yang kau lakukan!!!” Taemin sangat kesal juga kedinginan.
Setelah menyerah dengan selimut Taemin berfikir untuk berlari keluar saja dari ruangan dan benar ia berlari menuju pintu, Namun terkunci. Mencari-cari kunci pintu dan tak ada apapun disana.
“AGGGHHHHHH…..!!!! MINHOOO!!!”
Kini Taemin merasa seolah burung hut-hut sedang terbang dengan kecepatan 240km kearahnya.
Grep! *Minho menggenggam tangan Taemin dan menariknya keranjang. Melemparkan tubuhnya kemudian menduduki perut Taemin.
“AAAGHHHH!!” Taemin merasa perutnya menjadi hangat karna Minho mendudukinya (Ketika Taemin Tak bisa melihat Minho dan mereka bersentuhan, Minho Hangat, Namun ketika Taemin bisa melihat Minho dan mereka bersentuhan…Tubuh Minho menjadi Dingin)
Minho melepas paksa pakaian Taemin.
“YA!! YA!!! CHOI MINHOOO!!!” Tak menghiraukan yang berteriak entah karna bajunya ang dilepaskan atau karna kedinginan.
“MINHO SEKIYAAAA…!!!! ”
Next Chapter 2
Ternyata ff nya benar benar aman aku kira kayak watpad 😂😂
di tunggu next chapter nya seru
Y CHOI MINHO LU MAU APAIN TU BOCAH LIMITED EDITION GUA PAS END PAS SECEN BEGITU BIKIN GUA CUMA BISA BILANG OMG CHOI TANGUNG jawab saya benar benar penasaran 😱😱😱😱😱
Minho lu jadi hantu jangan keterlaluan Napa bang jail amat tuh miniee lu buat kena flu Mulu nih nenek Taemin juga jahat amat duh cerita nya GK bisa di tebak keren seperti biasanya 👍👍👍👍👍👍👍
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
kyaaaa kerennn sekali, lucu bgt n fresh
suka ma interaksi 2min disini
Kereeeen. Lanjuuut teruuuuussss