Jealous | Oneshoot
2min
MinhoxTaemin
Author: Albatroz
Cover : cr. Google
Happy Reading!.
Minho, lelaki berpawakan tegap itu melangkah dengan langkah lebarnya menyusuri lorong dimana ia bekerja. Matanya terlihat semakin kelam dengan alis yang merengut juga rahang yang mengeras. Pikirannya tak lagi jernih, hanya seseorang yang kini ingin segera ia temui untuk ia mintai penjelasan atau bahkan ia tak lagi ingin bertemu orang itu setelahnya. Ia tak suka jika di bohongi bahkan jika itu orang terkasih ia akan benar benar memberinya pelajaran.
“Dimana Taemin hyung?” tanpa perlu mengetuk pintu Minho membuka kasar pintu dorm membuat tiga pasang mata yang berada didalam menatapnya terkejut
“Ya! Apa yang kau lakukan Minho tak bisakah kau mengetuk terlebih dulu!” protes Key sambil mematikan layar ponselnya membuat layar ponselnya yang semula menyala menampilkan sosok yang sangat Minho kenal berubah menjadi gelap
“Dimana Taemin?” ulangnya lagi, nafasnya semakin terengah menahan emosinya yang bertambah memuncak
“Ada apa denganmu Minho? Kenapa kau seperti orang kerasukan eoh?” Onew dengan wajah manisnya ia berusaha mencairkan suasana tegang yang ia tau pasti apa penyebabnya
“Duduklah dulu Minho? Kau dari mana eoh? Apa kau kerasukan setan sungguhan?” kali ini Jonghyun berdiri membangunkan tubuhnya menghampiri Minho merangkul pundak pemuda yang lebih tinggi darinya itu
“Lepaskan Jonghyun hyung, aku ingin bertemu Taemin, aku tau kalian pasti sudah melihat video itu jadi jangan tanya kenapa aku seperti ini dan sekarang katakan dimana Taemin?” Minho melepas kasar rangkulan Jonghyun pada pundaknya mengabaikan ringisan kecil akibat ulahnya
“Cih. Kau lucu Minho, bagian mana yang membuat mu marah disini? Bukankah Taemin sudah meminta ijinmu terlebih dulu sebelumnya dan kau mengijinkannya bukan? Dan sekarang apa yang perlu dipermasalahkan?” Key menatap Minho dengan kesal terlalu muak dengan sikap Minho yang menurutnya berlebihan
“Ada adegan yang tak ia ceritakan padaku Key” desis Minho sambil mengacak rambutnya
“Sudahlah Minho jangan seperti anak kecil eoh, Taemin harus profesional dalam kerjanya dia sudah bekerja keras untuk ini dan kau mau memarahinya? Harusnya kau bangga dan memberikannya selamat Minho” jelas Onew berusaha menasehati adik kesayanganya
“Jika kau terus seperti ini jangan salahkan aku jika nantinya Taemin beralih menjadi milikku” celetuk Jonghyun yang berhasil membuat Minho mencengkram kerah lehernya
“Aku akan benar benar membunuhnu hyung” geram Minho manatap tajam pada manik Jonghyun yang juga menatapnya tanpa rasa takut
“Tenangkan dirimu Choi, jangan egois. Bahkan saat kau berulang kali malakukan kiss scane tanpa se ijin Taemin, Taemin hanya diam dan menangis sendirian, apa kau tau itu?”
Tak jauh berbeda saat kau terjun dari pegunungan paling tinggi kemudian menghantam bongkahan bongkahan batu besar. Itu yang dirasakan Minho saat ini, apa yang keluar dari bilah bibir Jonghyun berhasil membuatnya perlahan melepaskan cengkramannya
“Akhhhh “ raung Minho frustasi, mendorong tubuh Jonghyun lalu berjalan menuju kamarnya. Dentuman pintu yang sangat keras mengiringi tubuhnya yang menghilang dibalik pintu. Dan hanya helaan nafas yang terdengar dari ketiga orang yang lebih tua dari Minho setelahnya.
☆☆☆☆☆
“Aku pulang” ucap Taemin sambil melepas sepatunya, guratan lelah terlihat kontras dengan senyum manisnya saat Jonghyun telah berdiri dihadapannya
“Kau terlihat lelah Tae” ucap Jonghyun sambil mengacak rambut Taemin lembut
“Hari yang melelahkan hyung, padahal aku baru akan melaksanakan satu konser tapi rasanya tubuhku sudah hampir remuk, aku tak bisa membayangkan bagaimana bisa kau tetap terlihat sehat saat kau telah menggelar 40 konser” ucap Taemin sambil melangkahkan kakinya, melemparkan tubuh rampingnya diatas sofa dengam mulut yang terus berbicara panjang lebar membuat Jonghyun terkekeh
“Oh ya dimana semuanya?” ucap Taemin kembali mendudukan tubuhnya
“Aku disini baby” Key muncul dengan Onew disampingnya, tangan keduanya terlihat sibuk dengan nampan yang berisi berbagai macam kue
“Wuahh, kau membuat kue hyung?” mata Taemin berbinar mengikuti makanan makanan itu
“Yap, sabagai perayaan untuk comeback jepangmu baby” ucap Key sambil melepas apronnya
“Selamat Taemin” ucap Onew setelah mendudukkan tubuhnya disamping Taemin
“Kalian sudah melihatnya?”
“Kau sangat tampan Tae”
“Terima kasih Jonghyun hyung”
“Sekarang makanlah”
Baru Taemin ingin mengambil kue yang sudah sangat ingin ia cicipi. Sebelum otaknya mengingat sesuatu yang beberapa hari ini telah mengganggu pikirannya
“Hyung apa Minho hyung sudah melihatnya juga?” seketika ketiga orang di hadapan juga samping Taemin saling menatap
“Dia sudah melihatnya? Bagaimana reaksinya?” tanya Taemin begitu penasaran
“Sudahlah Taemin cicipi kue buatan Key dulu, ini sangat enak”
“Iya Tae, aku rasa Minho belum melihatnya, saat ia pulang ia terlihat sangat lelah dan langsung tidur”
“Baguslah, dan aku harap ia lupa dan tak melihatnya” gumam Taemin sangat lirih
☆☆☆☆☆
Telinga Minho masih berfungsi dengan baik untuk mendengar percakapan diluar kamarnya. Tak ada yang bisa dilakukannya selain tidur memaksakan matanya untuk terpejam mencoba mengistirahatkan pikirannya yang terasa semakin panas. Perkataan Jonghyun terus terngiang bersenandung dalam otaknya. Apa benar Taemin selalu menangis saat ia melakukan kiss scane? Ia tak pernah melihat Taemin menangis saat ia meminta maaf karna ia harus menjalankan kiss scane, yang ada Taemin hanya tersenyum dan selalu berkata jika ia bisa mengerti itu dan setelahnya semuanya berjalan dengan normal hingga berakhir pada Taemin yang berada di dekapannya saat matahari kembali bekerja. Minho terus berkutat pada pikiranya hingga telinganya mendengar suara pintu yang terbuka juga alunan suara lembut yang sangat ia kenal.
“Hyung? Kau sudah tidur?” diam Minho tetap diam pada posisinya hingga akhirnya ia benar benar terlelap karna sentuhan lembut tangan kekasihnya pada keningnya
☆☆☆☆☆
Pagi, bahkan terlampau pagi dari jam bangun Key. Minho terbangun dan telah siap dengan pakaian olahraganya. Ia ingin sekedar berlari pagi untuk kembali mencari ketenangan. Terkadang seseorang membutuhkan waktu untuk sendiri bukan?
Tak ada sapaan pagi, tak ada morning kiss yang ia lakukan seperti biasa meski Taemin masih hanyut dalam dunia mimpi. Ia meninggalkan semuanya dan memilih segera pergi untuk berolahraga
Minho juga tak mengerti apa yang tengah ia lakukan ia hanya sedang tak ingin melihat Taemin hingga ia terus mencoba menghindari Taemin. Bangun saat Taemin belum membuka mata dan kembali saat Taemin telah terpejam, saat mereka dipaksakan bertemu dalam latihan pun dia hanya diam. Terus seperti itu hingga Taemin berada pada puncaknya. Taemin menariknya secara paksa saat latihan telah usai.
“Hyung berhentilah seperti ini! Aku mohon kenapa kau menghindariku?”
Ini untuk pertama kalinya setelah sekian lama matanya kembali menatap mata Taemin. Tak bisa ia pungkiri ia merindukkannya. Tapi ego tetaplah kuat menguasai pikirannya
“Hyung kenapa kau mengindariku? Apa aku telah berbuat salah? Kumohon katakan padaku” bahkan mata itu masih berusaha menatap mata Minho saat matanya kini telah penuh dengan air
“Aku kecewa padamu Tae, seharusnya kau menceritakan semua detail video itu” ucap Minho datar
“Bukankah aku sudah mengatakannya hyung?”
“Kau hanya mengatakan akan bertelanjang dada”
“Lalu apa lagi yang kau maksud?”
“Ada perempuan Tae! Dia bahkan memelukmu!”
“Hyung!! Kkau berlebihan bahkan hanya sekedar berpelukan seperti itu saja kau sudah seperti ini. Aku bersumpah jika aku tau sebelumnya aku akan menceritakannya pada mu, lalu bagaimana dirimu yang selalu mencium bibir para aktris tanpa menceritakannya padaku?!! apa kau memikirkan perasaanku saat itu? Aku lebih kecewa dari pada dirimu hyung. Aku selalu berusaha memahamimu tapi kau tak pernah memahamiku” Taemin berucap dengan linangan air mata yang membasahi pipinya
Tak ada kata yang mampu Minho keluarkan bahkan tanganya seakan tak dapat bergerak untuk mencegah Taemin pergi. Apa ia boleh menembak kepalanya sendiri? Ia merasa telah menjadi orang paling bodoh sekarang. Kenapa ia tak bisa memahami Taemin. Ia harusnya lebih mengerti pada situasi Taemin bukan justru bertindak bodoh seperti ini
☆☆☆☆
Hening. Hanya suara isakan yang terdengar menyapa indra pendengaran Minho saat memasuki kamarnya juga Taemin. Tanpa berniat menyalahkan lampu kamar Minho melangkah perlahan mendekati Taemin yang duduk meringkuk memeluk lututnya dibawah ranjang mereka. Cahaya bulan memantul menyelimuti tubuh Taemin dengan cahaya kuningnya membuat Taemin terlihat semakin rapuh. Minho semakin merasa hatinya telah remuk. Apakah Taemin selalu menangis sendirian seperti ini? Tolong bunuh Minho saat ini juga
Minho duduk memposisikan tubuhnya disamping Taemin, sebelah tangannya tergerak memeluk tubuh Taemin juga kecupan ringan ia berikan pada samping kening Taemin.
“Maaf” ucap Minho sambil menempelkan keningnya pada kepala Taemin, tak ada penolakan dari Taemin, justru ia berbalik memeluk Minho erat
“Maafkan aku hyung, aku bersumpah aku tak tau jika ada perempuan” racau Taemin
“Ya ya aku tau Taemin, bukan kau yang salah, aku yang terlalu egois maafkan aku” ucap Minho membalas pelukan Taemin dengan erat, menghirup aroma vanila yang menenangkannya
“Tolong jangan menghindariku lagi, aku takut kehilanganmu hyung”
“Tidak akan pernah lagi, dan kau juga jangan pernah menangis sendirian lagi, kumohon jangan sembunyikan apapun padaku jangan pura pura tersenyum padaku untuk menutupi lukamu”
Minho menghapus air mata Taemin lalu kembali mendaratkan bibirnya pada kening Taemin terus bergerak pada mata juga hidung bangir Taemin dan berakhir pada bibir tebal Taemin. Memberikan lumatan lembut, menutup isakan kecil yang masih keluar dari bilah bibir kesayangannya itu.
“Aku mencintaimu Taemin” ucap Minho saat paru paru mereka telah memberontak meminta kembali terisi udara
“Aku juga mencintaimu hyung”
Dan detik berikutnya mereka kembali saling melumat memaksa sang bulan untuk menyaksikan aktivitas mereka, bukan karna nafsu hanya sekedar mengisi kerinduan dihati mereka juga menyalurkan rasa cinta keduanya yang besar hingga membuat mereka tak terima saat salah satu dari mereka tersentuh oleh orang lain. Membuat mereka merasakan perasaan takut akan kehilangan.